RAGAM PENGETAHUAN

SELAMAT DATANG DI BLOG RAGAM PENGETAHUAN Ada RAGAM PENGETAHUAN yang didapatkan dalam blog ini. Semoga bermanfaat. Silahkan berikan komentar yang bermanfaat agar Blog ini menjadi lebih baik. Terima kasih atas partisipasinya.

Sabtu, 08 Mei 2010

OLEORESIN CASSIAVERA

OLEORESIN CASSIAVERA
1. PENDAHULUAN
Oleoresin adalah senyawa yang diperoleh dari hasil ekstrasi rempah atau tanaman lain dengan menggunakan senyawa hidrokarbon pelarut lemak/minyak, metanol dan etanool. Oleoresin mengandung senyawa-senyawa yang menjadi penciri aroma dan rasa dari bahan yang diekstraksi.
Ekstraksi oleoresin cassiavera ini belum berkembang di Sumatera Barat. Penelitian mengenai ekstraksi ini juga masih sangat kurang. Sementara itu Balai Penelitian dan Pengembangan Industri di Ulu Gadut Padang sudah mencoba mengembangkan metode ekstraksi oleoresin cassiavera. Metode ini masih dalam tahap pengembangan dan belum diperkenalkan kemasyarakat.
Uraian berikut diharapkan dapat memberi gambaran singkat mengenai ekstraksi oleoresin yang dimodifikasi dari cara yang dikerjakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Industri di Ulu Gadut Padang.
2. BAHAN
1) Cassiavera. Casssiavera yang digunakan adalah yang harga jualnya
rendah,yaitu yang berupa serbuk atau partikel.
2) Etanol 90%

3. PERALATAN
Alat ekstraksi. Alat ini terdiri dari:
1) Ketel ekstraksi: Bagian ini adalah tempat pencampuran pelarut dengan
cassiavera sehingga oleoresin terekstraksi dan larut di dalam pelarut.
2) Penyaring: Bagian ini berfungsi untuk menyaring campuran cassiavera
sehingga terpisah antara pelarut yang telah mengandung oleoresin dan
partikel cassiavera yang tidak bisa diekstrak lagi.
3) Destilator: Bagian ini berfungsi untuk menguapkan pelarut, kemudian
mendestilasikannya sehingga diperoleh oleoresin bebas pelarut, dan pelarut
yang bebas oleoresin.

4. CARA PEMBUATAN
1) Pengeringan. Cassiavera dikeringkan sampai kadar airnya dibawah 16%.
2) Ekstraksi. Cassiavera dimasukkan ke dalam ketel ekstraksi, kemudian ditambahkan etanol. Setelah itu ketel ditutup rapat. Pengaduk dijalankan selama 2-3 jam dengan kecepatan 500-1000 ppm.
3) Pemisah partikel tidak terekstraksi. Campuran cassiavera dan etanol dipindahkan ke ketel alat penyaring. Setelah ketel ditutup rapat, compressor dijalankan untuk menaikan tekanan udaradi dalam ketel penyaring. Tekanan udara akan mendorong etanol yang mengandung oleoresin turun melalui penyaring, dan partikel cassiavera yang tidak terekstraksi tertahan pada penyaring. Hasil yang diperoleh adalah “etanol mengandung oleoresin”.
4) Destilasi etanol. Etanol didestilasi dengan destilator. Destilasi berlangsung
sampai tidak diperoleh lagi destilat etanol. Hasil yang diperoleh adalah oleoresin dan etanol.
5) Pengurangan kadar air oleoresin. Oleoresin yang diperoleh masih
mengandung sejumlah kecil air. Air ini dapat dikurangi dengan menyaring oleoresin melalui kertas saring berlapis magnesium karbonat.

5. KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040 Jakarta, Januari 2001
Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat
Editor : Tarwiyah, Kemal

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar